
Jakarta, CNBC Indonesia – Pasar keuangan Indonesia ditutup variatif pada perdagangan kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun, tetapi nilai tukar rupiah masih bisa menguat meski tipis saja.
Kemarin, IHSG ditutup melemah 0, 38% ke 5. 679, 25. Padahal pada awal perdagangan, IHSG mampu menguat di kisaran 1%. Namun selepas Sesi I, IHSG mulai kendur dan harus puas finis di jalur abang.
Tetapi, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat 0, 07% ke Rp 14. 130/US$ di perdagangan pasar spot. Gerak rupiah tidak terlalu hidup, rentangnya sangat terbatas.
Sepertinya pasar mulai melakukan kesibukan ambil untung ( profit taking ) di pasar keuangan Tanah Air. Maklum, pengukuhan IHSG dan rupiah akhir-akhir ini sudah sangat tajam.
Selama sebulan terakhir, rupiah bisa menguat 3, 42% di depan dolar AS. Dalam periode yang sama, IHSG melonjak 10, 4%.
Oleh karena itu, sangat wajar investor akan punya persepsi keuntungan yang didapat telah lumayan tinggi. Akan tiba saatnya keuntungan itu dicairkan, dan agaknya ini yang terjadi kemarin.